Saturday , January 25 2025
Mengenal Minimum Viable Product (MVP), Berbagai Tujuan dan Keuntungannya

Mengenal Minimum Viable Product (MVP), Berbagai Tujuan dan Keuntungannya

Bagi Anda yang sudah terjun di dunia startup, mungkin Anda pernah mendengar istilah minimum viable product atau MVP. Adapun MVP itu sendii merupakan sesuatu yang kerap kali dilakukan oleh perusahaan startup. Lantas, apakah MVP itu?

Pengertian MVP

Sederhananya, MVP merupakan sebuah teknik pengembangan pada produk rintisan atau situs baru. Tujuan MVP ini adalah menawarkan beragam fitur yang belum terlalu sempurna atau canggih, tetapi sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna pertamanya.

Meski demikian, produk akhirnya akan terus dikembangkan lebih jauh melalui feedback atau umpan balik dari pengguna pertamanya tersebut. Adapun contoh nyata dari MVP antara lain produk demo, proyek crowdfunding, hingga landing pages atau LP. Meskipun MVP belum terlalu canggih, namun sudah layak untuk dirilis ke pasaran. Terutama untuk segera mendapatkan umpan balik dari para penggunanya.

MVP acap kali dirilis secara bertahap, yakni sedikit demi sedikit guna menguji viabilitasnya, sebelum nantinya akan dikembangkan menjadi produk (tool atau pun software) yang lebih canggih dan sempurna.

Tujuan Dibuatnya MVP

Fungsi utama dibuatnya MVP pada dasarnya guna meningkatkan minat pengguna terhadap produk yang diluncurkan oleh perusahaan startup. Lebih jauh lagi, perusahaan startup kerap kali memanfaatkan MVP dengan berbagai tujuan, antara lain:

1. Agar Dapat Segera Meluncurkan Produk

Tujuan yang pertama dari dibuatnya MVP adalah agar perusahaan startup dapat secepat mungkin meluncurkan produk. Terkadang, sebuah produk harus sesegera diluncurkan karena berbagai alasan. Katakanlah karena bertepatan denga momentum penting yang dapat mendorong penjualan lebih maksimal.

2. Menguji Produk pada Pengguna Sungguhan

Tujuan kedua dari dibuatnya MVP adalah untuk mengetes produk kepada pengguna yang nyata. Memang benar, pengetesan produk sering kali dilakukan sebelum peluncuran. Misalnya saja dengan menerapkan metode A/B testing. Hanya saja, metode semacam ini tidak akan menjangkau keseluruhan pengujian.

Maka solusinya adalah dengan menghadirkan MVP, di mana pengetsean produk bisa dilakukan kepada target pengguna sungguhan. Selanjutnya, para pengguna tersebut akan umpan balik (feedback) kepada perusahaan startup, berdasarkan dari MVP yang telah dirilis tersebut.

3. Untuk Menekan Pengeluaran

Tujuan dari dari dibuatnya MVP yang berikutnya adalah untuk menekan pengeluaran. Biasanya, perusahaan startup tidak memiliki bujet dana sebesar perusahaan yang telah stabil dan matang. Karena itulah, perusahaan startup harus dapat menekan pengeluaran sehemat mungkin. Salah satunya adalah dengan membuat MVP ketika akan mengeluarkan produk baru.

Dengan merilis MVP, maka sebuah perusahaan startup bisa mendapatkan umpan balik dari pengguna. Untuk urusan biayanya juga tidak akan terlalu mahal. Sebab, MVP merupakan produk yang belum 100% sempurna fitur-fiturnya.

4. Meminimalisir Kegagalan

Tujuan dari dari dibuatnya MVP yang selanjutnya adalah guna meminimalisir terjadinya kegagalan. Sebab, adanya risiko gagal merupakan salah satu momok saat hendak merilis suatu produk baru ke pasaran. Semua itu dapat diminimalisir dengan meluncurkan MVP terlebih dahulu.

Perusahaan rintisan bisa memahami apa yang dibutuhkan oleh pengguna, dengan cara menaarkan  beberapa fitur dasar dari produk tersebut. Setelah perusahaan mendapat umpan balik dari pengguna, maka perusahaan dapat menyempurnakan produk tersebut lebih lanjut sehingga dapat memenuhi ekspektasi penggunanya.

Keuntungan Membuat MVP

Berikut ini adalah keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan startup dengan membuat MVP.

1. Meraih Keuntungan dengan Risiko Gagal yang Kecil

Denagn membuat MVP, perusahaan startup berpotensi mendapatkan keuntungan lebih cepat. Selain itu, perusahaan rintisan juga akan mendapatkan umpan balik dari pengguna, sehingga hal itu juga dapat meminialisir terjadinya kegagalan dari MVP yang sudah dirilis tersebut.

2. Menekan Dana Pengembangan Produk

Berkat meluncurkan MVP, perusahaan startup akan mengetahui apakah produknya sudah dapat menyelesaikan masalah pengguna atau belum. Melalui umpan balik yang masuk, maka perusahaan dapat lebih mudah dalam mengembangkan produk seperti menambahkan fitur yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk pengembangan produk tersebut.

3. Mendapatkan Umpan Balik dari Pengguna Sungguhan

Perusahaan startup yang merilis MVP akan mendapatkan umpan balik dari pengguna sungguhan dalam waktu yang lebih cepat. Setiap masukan dari pengguna tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produk ke depannya.